Mataayam nampak keruh Sayap serta kaki lumpuh Penindakan penyakit ayam tetelo: Ayam yang sakit dipisahkan, diberikan obat herbal semacam daun pepaya, gula jawa serta temulawak yang direbus secara terus menerus hingga sehat kembali. Ayam yang daya tahan badannya baik dapat sembuh kembali.
Ayam petelur adalah ayam yang memang di budidaya untuk mendapatkan telurnya dan kemudian di jual ke sangat penting sekali, menjadi salah satu daftar makanan yang mengandung protein. Nutrisi ini dibutuhkan sekali bagi tubuh untuk memenuhi empat sehat lima yang terjangkau membuat telur merakyat sekali serta mudah di temui. Budidaya ayam petelur menjadi bisnis menjanjikan dengan hasil bergelimangan untuk menjaga perkembangan serta kualitas ayam di butuhkan vaksinasi. Cara Pemberian Vaksin Ayam Petelur juga tidak ini adalah hal yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh semua kalangan peternak ayam petelur. Karena ayam petelur mempunyai jangka waktu hidup lebih lama dibandingkan ayam pedaging yang hanya 2-3 bulan dengan ayam ras ayam kampung petelur yang mana akan diberhentikan setelah 2 tahun. Oleh sebab itu vaksinasi sangat di perlukan untuk menunjang kesehatan sang ayam. Disamping itu juga untuk membuat ayam bisa menghasilkan telur 11/2 tahun. Baca Juga Cara Membuat Probiotik Untuk Ayam PetelurManfaat vaksinasi pada ayam petelur yakniMemberikan kekebalan tubuh pada ayam petelurGuna meningkatkan daya tahan tubuh ayam terhadap penyakit tertentuUntuk mengurangi kemungkinan serangan penyakit yang cukup seriusAgar tidak terjangkit suatu penyakit sesuai dengan vaksin yang diberikanUntuk meningkatkan kesehatan ternak ayam petelurDengan memberikan vaksin, peternak juga akan mendapatkan beberapa keuntungan meliputiMampu menekan biaya lebih hemat karena melakukan vaksinasi/pencegahan penyakit hanya memerlukan biaya lebih murah dan mudah dari pada mengobati penyakitKesehatan pada ternak juga akan lebih meningkat baikTenaga kerja seperti karyawan atau anda sendiri menjadi lebih efisienTerdapat 10 Cara Pemberian Vaksin Bagi Ayam Petelur yang bisa di jadikan panduan untuk semua peternak, diantaranya adalah sebagai berikutTetes Mata Intra-ocularVaksinasi yang pertama ini dapat di lakukan dengan cara tetes mata. Langkahnya dengan meneteskan vaksin ke mata ayam. Cara pelaksanaannya dengan panduan berikutTuang pelarut ke dalam botol vaksin kurang lebih 2/3 bagian botolTutup botol dan kocok secara perlahan sampai vaksin tercampur merataGanti tutup botol tersebut dengan tutup botol vaksin tetes mataBagi vaksin menjadi 3-4 bagian yang akan di gunakan secara bersamaan oleh vaksinator yang berbeda agar cepat Hidung IntranasalSeperti namanya, cara yang kedua ini adalah vaksin tetes hidung dilakukan dengan meneteskan vaksin ke dalam lubang hidung ayam. Tahapan atau langkah vaksin ini sama seperti pemberian dengan cara tetes mata. Baca Juga Cara Memelihara Anak Ayam dengan BaikMelalui Mulut IntraoralMemberikan sesuatu pada ayam melalui mulutnya biasa di sebut cekok. Cara ini adalah metode vaksinasi mulut yang bisa di vaksin ke ayam melalui mulutnya secara perlahan tetapi pastikan mau membuka mulutnya. Pelaksanaan vaksinasi cara ini sama dengan langkah pemberian vaksin melalui air saja yang menjadi pembeda ialah vaksinasi dilakukan pada ayam secara individu sehingga masing-masing ayam akan mendapatkan jatah dosis vaksin yang sama. Jika untuk ekor ayam akan dicekok 0,5 cc/ekor, maka air yang di butuhkan adalah sebanyak 500cc. Dosis untuk ekor ayam berupa vaksin satu vil yang di campur dengan air akuades antara 2/3 volume botol vaksin. Lalu di aduk sampai semua tercampur rata. Selanjutnya setelah semua dituangkan ke dalam 500 cc akuades, larutan vaksin diaplikasikan melalui mulut atau Daging IntramuscularVaksinasi suntik daging ini dilakukan dengan cara menyuntikkan obat tersebut langsung ke dalam daging Ayam. Bagian daging yang sering di gunakan sebagai perantara suntikan adalah dada dan paha. Sedangkan vaksin yang di gunakan bisa berupa vaksin hidup ataupun sudah vaksin dengan air yang di butuhkan sama seperti langkah pemberian vaksin dengan cara cekok. Tetapi media yang di gunakan adalah suntik pada bagian dagingnya. Baca Juga Cara Merawat Ayam Potong dengan Baik dan BenarBerikut pelaksanaan vaksinasi suntikKocok vaksin terlebih dahulu dengan hati-hati hingga semua tercampur rataSuntikkan vaksin pada daging dengan dosis sesuai anjuran untuk setiap ekornyaGunakan peralatan yang steril dan higinis baik pada saat melakukan vaksinasi maupun setelah vaksinasiSuntik Bawah Kulit SubcutaneousSelain daging, metode vaksinasi bisa juga di lakukan dengan menyuntikkan bawah kulit. Umumnya langkah ini memilih area sekitar leher. Caranya tidak jauh berbeda seperti vaksinasi pada bagian Air Minum Drinking WaterVaksinasi yang di lalukan melalui air minum ini dengan menuangkan vaksin ke dalam air minum seperti yang biasa di sediakan untuk bahwa air yang digunakan untuk melarutkan vaksin tersebut sudah bersih dan terbebas dari klorin. Selain itu peralatan yang di gunakan juga harus terbebas dari disinfektan. Untuk memperpanjang masa vaksin, anda bisa menambahkan 2-5 gram skim per liter jumlah air yang digunakan untuk vaksinasi ekor ayam berumur 7-4 hari yakni 10-20 liter. Air yang telah di campur dengan vaksin harus segera diberikan pada ayam secara merata. Tempat minum ayam atau air minum harus terhindar dari sinar matahari, pastikan anda menempatkan pada posisi yang sejuk. Baca Juga Gejala Flu Burung Pada Ayam PetelurPenyemprotan SprayBiasanya, vaksinasi yang dilakukan dengan cara penyemprotan digunakan untuk memberikan vaksin kepada ayam berumur satu hari. Alat semprot yang di gunakan harus sudah terpasang sebelum ayam petelur di masukkan ke dalam kandang pemanas, sehingga boks ayam dapat dimasukkan secara langsung ke dalam kotak sprayer. Saat semua telah siap, vaksinasi dilakukan dengan menyemprotkan sebanyak 1-2 Sayap Wing WebVaksinasi ini dilakukan dengan cara menusukkan jarum di sekitar selaput sayap ayam. Cara melarutkan vaksin metode ini sama seperti langkah melarutkan vaksin melalui tetes mata. Tetapi biasanya pelarut yang digunakan adalah jenis khusus. Baca Juga Ternak Ayam Negeri RumahanMelalui Pakan FeedingVaksinasi melalui pakan ini dilakukan dengan langkah mencampurkan ke dalam pakan ayam. Biasanya cara ini di gunakan untuk mengaplikasikan vaksin cocci. Pakan yang di berikan pada ayam harus terbebas dari Otot DadaUntuk bagian yang terakhir ini sering kali dilakukan oleh para professional, hal itu dikarenakan ketika vaksin dimasukkan melalui jalur ini maka akan cepat tersebar ke seluruh tubuh sehingga kondisi Ayam bisa lebih sehat dan terhindar dari segala macam 10 Cara Pemberian Vaksin Ayam Petelur yang bisa anda terapkan sendiri dalam ternak Ayam Petelur yang menguntungkan. Semoga bermanfaat! Baca Juga Cara Membersihkan Kandang Dalam Budidaya Ayam Petelur
DilansirSciencing, Minggu (22/3/2020) dalam pembuatannya, vaksin harus melewati beberapa tahapan yaitu : 1. Mengidentifikasi penyakit dan menemukan antigen Pada tahap pertama ini dilakukan di laboratorium tanpa pengujian apa pun pada manusia. Di sini para ilmuwan mencoba mencari cara untuk menyerang virus tersebut.
Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID ba16770d-0a38-11ee-9372-4842527a7079 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya. CaraMembuat Vaksin Ayam Tradisional Kentang panggang sarapan enak resep membuat inspiredtaste cemilan browned restoran Obat Herbal Cakar Ayam Mengobati Radang Tenggorokan - Sehat Herbal. Diklaim Cocok Untuk Hampir Semua Tanaman, Segini Harga Pupuk Kieserite. CARA Membuat JAMU HERBAL Untuk AYAM
Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID ba16f7b9-0a38-11ee-8502-57487363674a Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya.
Masukkanayam suwir, aduk rata sebentar. Tuang santan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk. Beri merica, garam, dan gula. Aduk dan pastikan tercampur merata. Diamkan sebentar hingga hampir kering, jangan lupa sesekali diaduk. Setelah itu angkat dan sisihkan. Kukus beras ketan selama kurang lebih 25 menit. Kemudian angkat dan sisihkan.

Unduh PDF Unduh PDF Jika Anda memiliki ayam—baik ribuan atau hanya tiga ekor—Anda akan perlu memvaksinasi mereka untuk menjaga kesehatannya. Ada banyak cara melakukan vaksinasi, walau beberapa lebih efektif untuk peternakan ayam berskala besar, contohnya metode penyemprotan, sementara beberapa lainnya lebih baik untuk vaksinasi per ekor, seperti metode injeksi SC. Gulir ke bawah ke Langkah 1 untuk mempelajari tentang berbagai metode yang berbeda ini. Jika Anda tidak pernah memvaksinasi ayam sebelumnya, Anda harus berkonsultasi dengan seorang dokter hewan yang bisa mendiskusikan cara terbaik untuk situasi Anda. 1 Berikan vaksin pertama pada saat yang tepat. Berbagai vaksin biasanya perlu diberikan pada beberapa waktu yang berbeda dalam kehidupan seekor ayam. Kebanyakan vaksin diberikan segera setelah ayam-ayam menetas. Anda harus selalu berbicara kepada dokter hewan sebelum melakukan vaksinasi jika Anda tidak pernah memvaksinasi ayam sebelumnya.[1] Berikut beberapa panduan umum tentang vaksinasi yang paling sering diberikan dan kapan semua cara ini harus dilakukan Diberikan saat ayam berumur satu hari. Penyakit Marek Diberikan saat ayam berumur satu hari hingga 3 minggu. Penyakit Infectious Bursal Bursal Menular/Gumboro Diberikan saat ayam berumur antara 10 hingga 28 hari. Penyakit Infectious Bronchitis Bronkitis Menular Diberikan saat ayam berumur antara 16 hingga 20 minggu. Penyakit Newcastle Diberikan saat ayam berumur antara 16 hingga 20 minggu. Adenovirus Diberikan saat ayam berumur antara 16 hingga 20 minggu. Salmonellosis Diberikan saat ayam berusia satu hari hingga 16 minggu. Coccidiosis Diberikan saat ayam berusia 1 hingga 9 hari. Penyakit Infectious Laryngotracheitis Peradangan Laring/Trakea Menular Diberikan sejak ayam berumur 4 minggu. 2 Jangan berikan vaksin ke ayam yang bertelur. Risiko virus yang ditularkan melalui oviduk ayam ke telurnya, lalu dibawa ke tempat lain sehingga bisa menularkan risiko ke keluarga burung lainnya, terlalu tinggi saat Anda memvaksinasi ayam ketika mereka sedang dalam masa bertelur. Beberapa produsen vaksin menyarankan vaksinasi terhadap burung dewasa setidaknya 4 minggu sebelum ia mulai bertelur. Hal ini memastikan bahwa penerima vaksinasi tidak lagi menularkan virus, sehingga ia tidak menciptakan risiko penularan tidak langsung melalui telur terhadap burung-burung lain di lokasi yang berbeda. 3 Pahami jenis-jenis vaksin yang harus diberikan rutin setiap tahun. Beberapa vaksin memerlukan dosis penguat tahunan untuk memastikan bahwa vaksin-vaksin ini masih efektif dalam berperang melawan virus yang awalnya menjadi basis rancangan. Beberapa vaksin lainnya hanya perlu diberikan satu kali dan akan melindungi ayam seumur hidupnya.[2] Vaksin-vaksin yang memerlukan dosis tahunan Infectious Bronchitis, Newcastle Disease, Adenovirus Egg Drop Syndrome, Salmonella. Vaksin-vaksin yang tidak memerlukan dosis tambahan Marek’s Disease, Infectious Bursal Disease, Coccidiosis, Infectious Laryngotracheitis. 4 Periksa kesehatan ayam pada umumnya sebelum Anda memvaksinasi. Jangan sampai Anda memvaksinasi burung-burung yang sakit, karena virusnya mungkin terlalu kuat dan bisa membunuh mereka. Cara terbaik untuk mengetahui jika Anda harus memvaksinasi atau tidak adalah dengan meminta seorang dokter hewan memeriksa kesehatan ayam-ayam saat yang bersamaan, dokter hewan bisa memberitahu cara terbaik untuk melakukan vaksinasi terhadap ayam-ayam Anda secara spesifik. 5 Periksa dan catat informasi vaksinasinya. Sangatlah penting bahwa Anda melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan vaksin yang benar, dosis yang benar, dan memahami cara terbaik untuk memvaksinasi ayam dengan vaksin tersebut. Periksa ulang bahwa Anda memiliki semua informasi yang benar dan telah menuliskan semuanya, termasuk Nama vaksin Nomor vaksin Nama produsen Tanggal produksi Tanggal kedaluwarsa Ayam mana yang akan divaksin 6 Periksa ulang untuk mengetahui apakah vaksin telah disimpan dengan benar. Jika vaksin seharusnya disimpan pada suhu atau lokasi spesifik, penting bagi Anda untuk mencari tahu bahwa kondisi penyimpanan ini tidak dikompromikan dalam cara apa pun. Jika Anda memperhatikan adanya retakan, atau suhu yang tidak sesuai, Anda harus membatalkan vaksinasi dan memesan vaksin baru melalui dokter hewan Anda. 7 Kumpulkan semua material Anda. Seksi-seksi selanjutnya dalam artikel ini membicarakan berbagai cara untuk melakukan vaksinasi pada ayam. Setiap metode hanya bisa digunakan untuk sebagian jenis vaksinasi tertentu, jadi selalu pastikan Anda melakukannya dengan benar sesuai prosedur. Setelah Anda memeriksa ulang dan tahu apa yang Anda lakukan, kumpulkan semua material Anda agar Anda bisa segera mengambilnya saat akan memvaksinasi ayam. Beberapa metode vaksinasi mengharuskan adanya satu atau dua orang lain untuk membantu Anda, jadi bentuklah sebuah tim jika ini yang Anda perlukan untuk metode vaksinasi Anda. 8Bersihkan titik tempat Anda berencana melakukan injeksi untuk vaksinasi. Jika Anda berencana menggunakan suntikan dan jarumnya untuk melakukan vaksinasi, bersihkan titik tempat Anda akan menyuntik. Untuk membuat kulit ayam menjadi steril, rendam bola kapas dalam cairan bedah seperti alkohol oles, pisahkan bulu-bulu pada titik injeksi, dan olesi kulitnya dengan kapas yang sudah direndam alkohol tersebut. Iklan 1 Persiapkan vaksinasi SC subkutan. Biarkan vaksin memanas ke suhu ruangan dalam waktu 12 jam sebelum proses vaksinasi. Sebelum Anda mempersiapkan campurannya, periksa kembali dan pastikan bahwa vaksin Anda memang harus disuntikkan secara subkutan. Subkutan berarti jarum Anda hanya perlu masuk ke lapisan kulit ayam dan tidak boleh masuk terlalu dalam hingga ke otot ayam di balik kulitnya. Untuk mempersiapkan vaksin, ikuti instruksi-instruksi pada kemasan vaksin. 2Pilih titik suntik Anda. Injeksi SC bisa diberikan pada dua titik—bagian dorsal atau bagian teratas leher ayam, atau di lipatan inguinalnya. Lipatan inguinal ini merupakan kantung yang tercipta di antara perut dan paha ayam. 3 Minta seorang asisten memegangi ayam untuk Anda. Lebih mudah untuk memberikan suntikan jika Anda menyiagakan kedua tangan Anda. Cara memegang ayam akan bergantung pada lokasi penyuntikan vaksin. Leher Minta si asisten memegang ayam agar kepala ayam menghadap ke arah Anda. Sang asisten harus memegang sayap-sayap ayam dan kakinya untuk memastikan ayam tidak bergerak. Lipatan inguinal Minta si asisten memegang ayam dalam cara yang membuat ayam terbalik, dengan bagian dadanya menghadap ke arah Anda. Ayam harus terlihat seperti sedang berbaring telentang dalam tangan asisten Anda. 4 Buat bentuk tenda dengan kulit ayam. Walau kedengarannya aneh, melakukan ini akan membantu Anda untuk memasukkan jarumnya. Pegang kulit ayam pada titik injeksi dan angkatlah dengan jari-jari serta jempol tangan Anda yang tidak dominan.[3] Leher Angkat kulit di tengah-tengah bagian teratas leher dengan jari tengah, jari telunjuk, dan jempol Anda. Hal ini akan menciptakan sebuah kantung di antara otot-otot leher dan kulit. Lipatan inguinal Sekali lagi, lipatan inguinal ini dibuat di antara perut dan paha ayam. Angkat lipatan inguinal menggunakan jari-jari Anda, dan rasakan kantung atau ruang yang tercipta. 5 Masukkan jarum ke dalam kulit ayam. Injeksikan jarum ke kantung yang tercipta. Pada awalnya akan ada penolakan, tetapi setelah jarum menembus kulit dan masuk ke area subkutan, jarum akan melaluinya dengan mulus. Anda akan merasakan penolakan awal ini, yang lalu diikuti oleh gerakan mulus.[4] Jika Anda masih merasakan penolakan seperti ada sesuatu yang menghalangi jarumnya, ini berarti Anda mungkin telah terlalu dalam dan memasukkan jarum ke otot. Jika ini yang terjadi, keluarkan jarum dan ubah sudut jarum Anda agar masuk lebih dangkal ke dalam kulit ayam. 6Suntikkan vaksinnya. Setelah Anda memasukkan jarum dengan benar, tekan penyuntik dan lakukan injeksi vaksin bagi ayam. Pastikan bahwa semua vaksin disuntikkan dan jarumnya tidak keluar lagi pada sisi lain lipatan kulit yang sedang Anda pegang. Iklan 1Persiapkan vaksinasi IM intramuscular. Vaksinasi ini berarti jarum yang akan Anda gunakan harus disuntikkan ke otot ayam. Otot dada merupakan titik terbaik untuk melakukan injeksi bagi vaksin jenis ini. Ikuti instruksi-instruksi pada kemasan vaksin untuk memastikan Anda mempersiapkannya dengan benar. 2Minta seorang asisten memegang ayam di atas meja. Injeksi ini akan paling mudah dilakukan saat ayam diletakkan di atas meja. Minta sang asisten memegang sendi-sendi dan kaki-kaki ayam dengan satu tangan, sementara tangan satunya memegang kedua sayap pada bagian dasarnya, sembari membiarkan ayam berbaring pada sisi tubuhnya. 3Temukan lokasi tulang lunas. Tulang lunas adalah tulang yang membagi dada ayam. Suntikkan vaksin dalam sebuah titik berjarak 1 hingga 1,5 inci 2,5-3,7 cm pada sisi tulang lunas ini. Titik ini merupakan bagian yang meliputi otot dada terbesar, sehingga mudah untuk melakukan injeksi vaksin.[5] 4 Masukkan jarumnya dengan sudut 45 derajat. Mempertahankan jarum pada sudut 45 derajat dan memasukkannya ke ayam akan memastikan jarum mencapai otot di bawah kulit. Pastikan tidak ada pendarahan.[6] Jika Anda menyadari bahwa titik tersebut berdarah, itu berarti Anda telah mengenai pembuluh vena atau arteri. Keluarkan jarum dan cobalah titik yang berbeda. 5Tekan suntikan dan lakukan injeksi vaksin. Pastikan tidak ada vaksin yang tumpah saat Anda melakukan injeksi. Setelah semua vaksin disuntikkan, keluarkan jarum dari ayam. Iklan 1Gunakan penetes mata untuk vaksin-vaksin pernapasan. Cara ini agak lambat tetapi merupakan cara paling efektif dan pasti untuk memberikan vaksin pernapasan. Rute ini lebih sering digunakan pada tempat breeder tempat ayam dikembangbiakkan untuk memproduksi anak-anak ayam, atau peternakan layer tempat ayam digunakan untuk memproduksi telur, dan ketika Anda hanya memiliki sedikit jumlah ayam untuk divaksinasi. 2 Persiapkan vaksin dengan mengencerkannya. Buka vial atau botol vaksin dan encerkan menggunakan suntikan dengan 3 ml larutan pengencer suntikan dan larutan pengencer ini biasanya dikemas bersama dengan vaksin. Pastikan suhu larutan pengencer berada pada kisaran 2 hingga 8 derajat C.[7] Untuk memastikan larutan pengencer selalu dingin, persiapkan selalu kotak es yang mengandung es, dan letakkan tempat vaksin serta larutan pengencer di dalamnya. Jika Anda akan memvaksinasi banyak burung, Anda bisa memisahkan cairan vaksin yang sudah diencerkan ke dalam dua atau tiga botol kering dan memasukkan semuanya ke dalam kotak es. Dengan cara ini, vaksin akan tetap berada pada suhu yang tepat. 3 Pasang penetes mata ke vial atau botol vaksin. Kocok tempat vaksin ini dengan perlahan selama beberapa kali sebelum Anda memasangkan penetes matanya. Setelah dikocok, pasangkan penetes mata penetes mata ini biasanya disediakan bersama dengan vial atau botol vaksin. Tampilan penetes mata akan berbeda-beda, tergantung pada apakah Anda menggunakan vial atau botol. Akan tetapi, Anda seharusnya bisa memasangkannya dengan menarik melalui bibir atau kontainernya, atau dengan memelintirkannya. 4Minta seorang asisten untuk memegang ayam dan gunakan vaksinnya. Pegang kepala ayam dan pelintir dengan perlahan agar matanya menghadap ke arah Anda. Teteskan 0,03 ml vaksin ke mata ayam dan tunggu selama beberapa detik. Waktu beberapa detik ini akan memastikan vaksin diserap mata dan mengalir melalui nostril ayam.[8] Iklan 1Gunakan metode ini jika Anda punya sistem pengairan pada rumah ayam Anda. Metode vaksin ini hanya bisa digunakan jika Anda memiliki peternakan ayam komersial, karena memvaksinasi hanya sebagian kecil ayam akan menghabiskan banyak vaksin. 2Pastikan sistem pengairan Anda bersih. Sistem pengairan yang bersih memang sangat penting, tetapi pastikan sistem ini juga bebas klorin. Berhentilah mengalirkan klorin dan pengobatan-pengobatan lainnya setidaknya selama 48 jam sebelum merencanakan untuk memvaksinasi ayam-ayam Anda.[9] 3 Berhentilah mengalirkan air sebelum memvaksinasi ayam-ayam Anda. Untuk memastikan bahwa ayam-ayam Anda akan meminum air yang mengandung vaksin, Anda harus berhenti mengalirkan air kepada ayam-ayam ini selama beberapa waktu tertentu sebelum proses vaksinasi. Ambil air dengan jarak waktu 30 hingga 60 menit sebelum vaksinasi pada iklim yang panas, dan 60 hingga 90 menit untuk iklim yang dingin. 4 Kalkulasikan jumlah air yang akan digunakan oleh burung-burung Anda ini selama periode dua jam. Sebagai panduan kasar, konsumsi air dalam satuan liter selama 2 jam bisa dihitung dengan mengalikan jumlah ayam dengan umurnya, lalu mengalikan hasilnya dengan dua. Contoh 40,000 burung berusia 14 hari berarti liter air selama 2 jam. Jika Anda memiliki sistem penyeimbang pada sistem pengairan Anda, tambahkan langkah ekstra pada perhitungan ini. Untuk rumah-rumah dengan sistem penyeimbang yang memiliki tingkat injeksi 2%, persiapkan cairan vaksin dalam ember berkapasitas 50 liter. Untuk melakukan ini, kalikan 2% dengan perkiraan hasil konsumsi air selama 2 jam, dan masukkan jumlah ini ke dalam ember, untuk contoh di atas 0,02 x liter = 22,4 liter. Campurkan vaksin di dalam ember ini dan tempatkan selang penghisap sistem penyeimbang di dalam ember ini. 5 Stabilkan air jika Anda menggunakan sistem minum manual. Stabilkan air dengan menggunakan 500 gram susu skim untuk setiap 200 liter air, atau dengan menggunakan penetral klorin seperti CevamuneÂ, dengan dosis 1 tablet untuk setiap 100 liter air. Untuk rumah-rumah dengan sistem minum bel, campurkan vaksin pada tangki minuman.[10] Untuk sistem minum otomatis dengan penyeimbang, gunakan Cevamune untuk menstabilkan airnya. Contohnya, pada langkah sebelum ini, Anda akan memerlukan sekitar 11 tablet. Hal ini didasarkan pada penghitungan liter yang dibagi dengan 100 liter = 11,2 1 tablet untuk setiap 100 liter. Campurkan tablet-tablet ini di dalam ember dengan air sebesar 22,4 liter dari contoh di atas. 6 Biarkan air mulai mengalir kembali agar ayam-ayam bisa divaksinasi. Saat airnya kembali menyala, ayam akan mulai minum. Dengan cara ini, mereka akan mendapatkan vaksinasi. Cobalah memastikan agar ayam meminum seluruh air vaksin dalam satu hingga dua jam. Jangan gunakan klorin atau pengobatan lainnya kembali ke dalam air selama setidaknya 24 jam. Untuk rumah-rumah dengan sistem minum manual atau basin, bagikan campuran vaksin secara merata pada setiap basin atau tempat minum ayam. Untuk rumah-rumah dengan sistem minum bel, Anda tinggal membuka tangki air agar para ayam bisa minum. Untuk rumah-rumah dengan sistem minum puting otomatis, buka katupnya. Iklan 1Gunakan penyemprot punggung untuk vaksinasi berskala besar. Jika ada banyak ayam yang harus Anda vaksinasi, penyemprot punggung merupakan salah satu tercepat untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Alat ini dikenakan seperti ransel pada punggung Anda dan bisa memvaksinasi banyak ayam secara bersamaan. 2 Lakukan uji coba pada alat penyemprot punggung ini. Semprotkan empat liter air sulingan dari dalamnya, dan catat waktu yang diperlukan hingga alat ini benar-benar kosong. Pastikan ukuran partikel penyemprotnya tepat. Untuk anak ayam berusia 1 hingga 14 hari, ukuran ini harus berada pada skala 80 hingga 120 mikron, untuk burung-burung yang lebih tua mulai dari hari ke 28 dan seterusnya, ukuran ini harus berada pada skala 30 hingga 60 mikron 1.[11] DesvacÂ, dan Field Spravac memiliki semprotan dengan ukuran-ukuran partikel yang berbeda. 3 Siapkan jumlah air sulingan yang tepat berdasarkan ukuran setiap ayam. Jumlah total air sulingan akan bergantung pada jumlah burung yang akan divaksinasi, dan usia vaksinasinya. Sebagai panduan kasar [12] Air sulingan sebanyak 500 hingga 600 ml diperlukan untuk setiap ekor burung pada usia 14 hari, dan ml air sulingan diperlukan untuk setiap ekor burung pada usia 30 hingga 35 hari. Contohnya untuk kawanan burung berusia 14 hari sebanyak ekor 30 x 500 = ml, atau 15 liter air sulingan. 4 Persiapkan campuran vaksin. Campurkan vaksin hanya ketika Anda benar-benar siap memvaksinasi ayam. Buka vial vaksin terlebih dahulu, dan tuangkan air sulingan ke dalamnya sebelum Anda mencampurnya dengan jumlah air sulingan yang diperlukan lihat Langkah 2. Campurkan vaksin secara merata dengan menggunakan pengaduk plastik yang bersih. 5Bagi vaksin secara merata ke dalam penyemprot punggung dan persiapkan kandang ayam. Persipakan kandang dengan mengatur tingkat ventilasi minimum, dan meredupkan cahaya untuk menenangkan burung-burung ini. Selalu lakukan vaksinasi di waktu-waktu yang lebih sejuk dalam satu hari. 6 Vaksinasi ayam-ayam Anda. Setelah mempersiapkan kandang dan vaksinnya, mulailah vaksinasi dengan satu orang yang berjalan perlahan di depan Anda untuk memisahkan burung-burung ini, dan Anda di belakangnya dengan bergerak ke kiri dan kanan. Orang yang menyemprotkan vaksin harus berjalan perlahan dan mengarahkan semprotan pada jarak 90 cm di atas kepala burung-burung ini. Saat Anda menyemprot, pertahankan agar tekanan semprotan berada pada ukuran 65 hingga 75 PSI. Setiap merek penyemprot punggung berbeda, tetapi selalu ada cara untuk membaca tekanan pada alat ini. 7Kembalikan keadaan normal kandang ayam. Setelah vaksinasi, segera restorasi pengaturan ventilasi ke normal. Nyalakan kembali lampu-lampunya setelah beberapa menit 5 hingga 10 menit, untuk memberikan waktu istirahat bagi ayam. 8Bersihkan penyemprot punggung ini. Bersihkan menggunakan 4 liter air, dengan mengocok dan menyemprotkannya sampai penyemprot benar-benar kosong. Selalu cek bagian-bagian penyemprot punggung dan gantilah bila diperlukan. Untuk alat penyemprot dengan baterai, selalu isi ulang dayanya setelah setiap penggunaan. Iklan 1Gunakan vaksin jaringan sayap untuk penyakit ayam yang serius. Rute ini biasanya ditempuh saat Anda memvaksinasi ayam terhadap anemia ayam, seperti Fowl Cholera, Avian Encephalomyelitis, dan Fowl Pox. 2Encerkan vaksinnya. Vaksin ini akan dikemas bersama dengan larutan pengencer. Jumlah larutan pengencer yang Anda perlukan tergantung pada vaksin yang akan Anda berikan bagi ayam-ayam Anda. Ikuti instruksi yang menyertai vaksinnya untuk mempelajari cara pengenceran. 3 Minta seorang asisten memegang ayam dan mengangkat sebelah sayapnya. Angkat sayap kiri atau kanan ayam dengan lembut. Nyatakan jaringan sayap agar terlihat di depan mata Anda. Hal ini berarti Anda harus memperjelas bagian bawah sayap agar jaringan sayap ini menghadap ke atas. Cabut beberapa bulu di bagian ini dengan perlahan agar Anda bisa melihat apa yang Anda lakukan dan memastikan tidak ada vaksin yang terbuang di sayap ayam.[13] Jaringan sayap terletak di dekat tulang, pada bagian tempat sayap menyambung ke tubuh. 4Masukkan jarum ke vaksin. Celupkan kedua aplikator jarum bercabang ke dalam botol vaksinnya. Berhati-hatilah agar jarum tidak dicelupkan terlalu dalam. Hanya bagian ujung jarum yang harus dicelupkan ke dalam vaksin. 5 Tindik sisi bawah jaringan sayap, tetapi hindari menindik pembuluh darah dan tulang. Anda bisa memastikan ini dengan memusatkan tusukan jarum di tengah-tengah bagian segitiga yang dibentuk jaringan sayap saat sayap-sayap ayam sedang terentang. Jika Anda secara tidak sengaja mengenai pembuluh vena dan pendarahan terjadi, ganti jarum dengan yang baru, dan lakukan vaksinasi ulang. 6 Ganti jarum dan periksa untuk melihat jika vaksinasi Anda sukses. Ganti jarum dengan yang baru setelah memvaksinasi 500 ayam. Periksa setiap 7 hingga 10 hari untuk memastikan vaksinasinya sukses. Untuk melakukan pemeriksaan Pilih 50 ekor burung untuk setiap kandang ayam dan periksa jika ada koreng di bagian bawah jaringan sayap ayam. Koreng atau bekas luka berarti vaksinasi Anda berhasil. Iklan 1Buang semua vial dan botol vaksin kosong dengan benar. Untuk melakukannya, Anda harus terlebih dahulu membersihkannya dalam ember yang diisi larutan disinfektan dan air 50 ml glutaraldehyde dengan 5 liter air. 2Daur ulang vial-vial serta botol-botol Anda. Beberapa produsen mendaur ulang vial dan botol dan menggunakannya untuk keperluan sampel. Hal ini bisa dilakukan dengan membersihkan vial-vial serta botol-botol ini terlebih dahulu, lalu membilasnya dengan menyeluruh setelahnya. Setelah pembilasan, gunakan autoclave untuk memastikan agar wadah-wadah ini telah disterilisasi secara penuh. 3 Periksa kesehatan ayam. Anda harus selalu memperhatikan ayam-ayam setelah Anda memvaksinasi mereka. Cari tanda-tanda akan adanya sesuatu yang salah. Jika Anda menyadari sesuatu, segera telepon dokter hewan.[14] Untuk vaksinasi-vaksinasi pernapasan, adalah hal yang normal jika ayam mengalami masalah pernapasan seperti bersin-bersin selama 3 hingga 5 hari setelah vaksinasi. Jika tanda-tanda ini bertahan lebih lama dari periode tersebut, hubungi dokter hewan. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Vaksinasi IC Jarum suntik ¼ inci dengan 18 ukuran Penyuntik Asisten Vaksinasi IM Jarum suntik ¼ inci dengan 18 ukuran Penyuntik Asisten Meja Vaksinasi Tetes Mata Kotak es dengan es Vaksin Penetes mata Vaksinasi Air Minum Drum atau kontainer besar untuk kandang ayam dengan sistem minum manual Ember atau drum kecil dengan kapasitas 50 liter Pengaduk atau material plastik lainnya yang bisa digunakan untuk mengaduk Penstabil air susu skim atau tablet penstabil kimiawi Ceva Gelas pengukur berbagai ukuran Vaksinasi Penyemprot Punggung 2 penyemprot punggung Pendingin terisolasi Air sulingan Pemisah kandang 1 gelas pengukur besar 1 gelas besar atau ember dengan kapasitas pencampuran sebesar 5 hingga 10 liter Es Pengaduk plastik Vaksinasi Jaringan Sayap Dua aplikator jarum bercabang untuk jaringan sayap Vaksin dan larutan pengencer Kotak es dengan esnya Peringatan Selalu bicarakan dengan dokter hewan sebelum mencoba memvaksinasi ayam jika Anda tidak pernah memiliki pengalaman apa pun dalam memvaksinasi bangsa burung. Iklan Referensi ↠Breeder Management Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services March 2011 ↠Effective preparation and application for vaccinating broilers International Poultry Production — Volume 17 Number 8 by Dr Algis Martinez, ACPV Diplomate, World Technical Support Veterinary Services, Cobb-Vantress Inc ↠[1] BSAVA Manual of Farm Pets. Victoria Roberts BVSc, MRCVS, Freda Scott-Parker. Publisher British Small Animal Veterinary Association. 15 Feb 2008 ↠Vaccination Procedure Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services March 2010 ↠Effective preparation and application for vaccinating broilers International Poultry Production — Volume 17 Number 8 by Dr Algis Martinez, ACPV Diplomate, World Technical Support Veterinary Services, Cobb-Vantress Inc ↠Diseases of Free Range Poultry. Victoria Roberts. Whittet Books Ltd, 2nd revised edition. April 2004. ↠Breeder Management Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services March 2011 ↠Vaccination Procedure Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services March 2010 ↠[1] BSAVA Manual of Farm Pets. Victoria Roberts BVSc, MRCVS, Freda Scott-Parker. Publisher British Small Animal Veterinary Association. 15 Feb 2008 ↠Diseases of Free Range Poultry. Victoria Roberts. Whittet Books Ltd, 2nd revised edition. April 2004. ↠Effective preparation and application for vaccinating broilers International Poultry Production — Volume 17 Number 8 by Dr Algis Martinez, ACPV Diplomate, World Technical Support Veterinary Services, Cobb-Vantress Inc ↠Vaccination Procedure Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services March 2010 ↠Broiler Management Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services December 2010 ↠Broiler Management Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services December 2010 Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?

Vaksin- Beternak Dirumah Cara Membuat Vaksin Ayam Tradisional dengan Mudah Bagi Anda yang hendak menggeluti usaha ternak ayam, mempelajari cara perawatannya dan cara mengantisipasi resiko kegagalan adalah sebuah kewajiban. A Vaksin dan Vitamin Khusus Untuk Puyuh Petelur
- Vaksinasi atau pemberian vaksin adalah salah satu cara untuk merangsang imunitas tubuh dalam memerangi penyakit tertentu. Ada banyak jenis vaksin yang telah dibuat di dunia. Misalnya saja vaksin influenza, polio, hingga yang paling baru adalah juga Uji Coba Kandidat Vaksin HIV Baru Tunjukkan Hasil Awal yang Positif Untuk mengakhiri pandemi Covid-19 yang terjadi sejak akhir tahun 2019, para ilmuwan dan pejabat kesehatan masyarakat mencoba semua jenis solusi untuk memperlambat penyebarannya. Salah satu solusinya adalah dengan melakukan vaksinasi. Di masa lalu, vaksin telah terbukti membantu menghentikan penyebaran penyakit seperti polio, campak hingga batuk parah. Saat ini, beberapa vaksin sudah ditemukan dan didistribusikan ke seluruh pelosok dunia, termasuk Indonesia. Kendati demikian, tahapan pembuatan vaksin cukup panjang dan tidak mudah. Lalu, bagaimana vaksin dibuat? Baca juga Sudah dapat Dosis Penuh Vaksin Covid-19, Bolehkah Lepas Masker? Dilansir Sciencing, Minggu 22/3/2020 dalam cara membuat vaksin ada 4 tahapan. Berikut keempat tahapan membuat vaksin Mengidentifikasi penyakit dan menemukan antigen Pada tahap pertama ini dilakukan di laboratorium tanpa pengujian apa pun pada manusia. Di sini para ilmuwan mencoba mencari cara untuk menyerang virus tersebut. Ini akan terlihat berbeda, tergantung pada virus dan vaksinnya. Dalam beberapa virus seperti cacar air dan campak misalnya, cukup dengan membangun kekebalan yang mencegah virus berkembang biak berulang kali saja. Namun, berbeda dengan kasus penyakit lainnya. Misalnya polio dan rabies, antigen secara efektif membunuh virus. Lalu, ada vaksin untuk penyakit seperti Hepatitis B yang hanya menggunakan sebagian dari virus atau bakteri hingga virus berbahaya tersebut tidak bisa lagi bereplikasi. Maka dari itu, pada tahap ini memerlukan waktu yang cukup lama, karena setiap penyakit berbeda-beda dalam mencari dan menemukan antigen yang tepat hingga efektif untuk digunakan. 2. Uji Coba Tahap I Selanjutnya, vaksin diuji pada orang dewasa yang sehat. Para ilmuwan harus membuat vaksin dalam jumlah yang lebih besar untuk dapat dipastikan kemungkinannya. Baca juga Suntik Vaksin Covid-19, Seperti Ini Cara Kerja Vaksin Dalam Tubuh Berikutini ada Cara merawat ayam di musim hujan. Langkah-langkah penanganan : 1. Mengenali ciri peternakan musim hujan. Sebab kondisi di peternakan berbeda sekali saat hujan dan kemarau, yang mana aka nada curah hujan tinggi sekali saat musim hujan. Curah hujan tinggi ini bisa mengakibatkan kelembaban tinggi serta suhu makin rendah dan ini

Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID bb37d171-0a38-11ee-a633-577659475653 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya.

Vaksinasiayam broiler hanya sehat (ayam sakit tidak boleh) Hindari kegiatan vaksin suhu udara ketika melebihi 29 derajat celcius. Air yang diberikan wajib baru dengan kadar PH 6,5-7,5 dan bebas dari desinfektan dan klorin. Mencuci alat vaksin dengan air bersih tanpa klorin dan desinfektan. Hindari wadah yang bahan dasar logam, gunakan yang
Berbagai jenis ayam seperti ayam kampong, hias, Bangkok atau lainnya wajib untuk di vaksin. Vaksinasi merupakan antisipasi terhadap serangan virus dengan cara memberi kekebalan. Secara umum, vaksin dibedakan menjadi 2 jenis yakni vaksin hidup / aktif dan vaksin mati atau inaktif. Biasanya vaksin hidup dilakukan dengan cara minum dan tetes mata. Sementara vaksin mati dilakukan dengan suntik. Vaksin yang diberikan Antara lain gumboro, ND, Ai, IB, cacar dan mareks. Beberapa faktor yang perlu Anda perhatikan agar pemberian vaksinasi berhasil Simpan vaksin pada suhu 2-4 derajat, tidak terkena sinar matahari langsung, dan jangan sampai terkena bahan kimia atau bahan yang berefek pada menurunnya khasiat vaksin tersebut. Ayam yang akan divaksin haruslah sehat dan tidak stress Sesuaikan pemberian vaksin dengan umur ayam Pastikan sanitasi stabil Peralatan untuk vaksinasi haruslah steril Selanjutnya, belilah vitastres untuk dikonsumsi setelah vaksinasi. Tujuannya agar kondisi ayam segera kembali stabil setelah vaksinasi, serta menghilangkan stress. Sebelum memberikan vaksin pada ayam, ada baiknya anda mengetahui beberapa cara vaksinasi yang biasa dilakukan sebagai berikut Vaksin Melalui tetes mata Vaksin melalui air minum Melalui tetes mulut atau hidung Vaksin dengan suntik Dengan tusuk sayap Vaksinasi melalui tetes mata Vaksinasi dengan cara ini biasannya dilakukan untuk anak ayam dengan usia kurang dari 5 hari. Tujuannya mencegah netralisasi vaksin oleh antibody maternal. Cara ini cukup memakan tenaga dan waktu karena dilakukan satu per satu ayam. Kelebihanya sangat efektif karena dosisnya tepat. Caranya 1. Tuangkan pelarut dalam botol vaksin sekitar 2/3 botol saja 2. Tutup botol kemudian kocok sampai vaksin tercampur rata 3. Ganti tutup botol dengan tutup botol tetes mata kemudian aplikasikan pada ayam. Vaksinasi melalui air minum Vaksinasi jenis ini biassanya dilakukan ketika populasi ayam cukup banyak. Cara ini biasanya menggunakan double dosis, hal ini bertujuan agar ayam yang minumnya sedikit bisa mendapat dosis satu vaksin. Jadi jika ingin memvaksin 200 ayam, dosis vaksinya untuk 200 ayam. Cara melakukannya 1. Biarkan ayam tanpa minum 1-2 jam 2. Campurkan vaksin dengan air sesuai petunjuk brosur . hindari penggunaan air minum yang mengandung kaporit. 3. Perbanyak tempat minum. Ini berfungsi agar ayam tidak minum berebutan 4. Setelah vaksin yang dicampurkan dengan air minum habis, segera cuci dan isi kembali dengan air biasa Vaksinasi dengan penyuntikan Caranya suntikkan vaksin pada pada daerah bawah kulit yakni leher bagian belakang bagian bawah atau pada otot intramuscular otot paha atau dada. Carannya 1. Suntikkan haruslah bersih dan steril, carannya lepaskan bagian alat suntik dan sterilkan dengan cara merebusnya selama 30 menit terhitung saat air mendidih. 2. Sebelum digunakan, Kocok vaksin hingga tercampur rata. 3. Suntikkan vaksin dengan hati-hati dan sesuai dosis. Untuk 500 dosis dilarutkan dalam 250 cc aquades, 1000 dosis pada 500 cc aquades, dan sebagainya. Tiap ekor ayam diberi dosis 0,5 pada otot dadanya. Vaksinasi dengan cara penyuntikan haruslah hati-hati. Jika ceroboh bisa berakibat fatal seperti ayam menjadi stress dan kematian pada ayam. Baiknya vaksinasi dengan cara penyuntikan dilakukan oleh professional untuk mencegah kegagalan vaksin. Tusuk sayap Vaksinasi jenis ini dilakukan dengan cara menusukkan jarum selaput sayap ayam. Cara melarutkan vaksinya sama dengan metode vaksin dengan tetes mata. Tetapi biasanya menggunakan pelarut jenis khusus. Demikian diatas beberapa cara pemberian vaksin pada ayam yang bisa diterapkan untuk semua jenis ayam agar ayam terhindar dari serangan penyakit yang cukup serius.
Keuntunganternak ayam kampung secara semi intensif adalah masa panen yang lebih cepat di banding dengan cara tradisional. Jika ternak ayam kampung secara tradisional ayam baru bisa dipanen untuk dimanfaatkan dagingnya sekitar umur 5-6 bulan, sedangkan jika diternak secara semi intensif, ayam sudah dapat dipanen pada usia 3-4 bulan saja. - Anda tentu sudah tahu bahwa vaksin dapat melindungi anak-anak dari penyakit parah dan mengancam jiwa, tetapi mungkin Anda belum tahu bagaimana vaksin asli dibuat untuk memberikan pertahanan pada tubuh anak Anda. Vaksin dibuat dari virus atau bakteri penyebab penyakit, tetapi dalam jumlah yang tidak akan membahayakan tubuh anak. Sebaliknya, itu akan melemahkan, membunuh, dan parsial virus atau bakteri yang dimasukkan akan mendorong sistem kekebalan tubuh anak untuk mengembangkan antibodi atau pertahanan yang melawan penyakit. Setelah itu, barulah ditentukan bagaimana virus dan bakteri akan diubah. Pembuatan vaksin melalui tiga langkah proses pembuatan. Baca Bareskrim Masih Rahasiakan Empat RS Pemakai Vaksin Palsu 1. Antigen yang dihasilkan. Virus dibiakkan di sel primer seperti telur ayam untuk vaksin influenza atau pada garis sel yang berlanjut seperti sel kultur manusia untuk vaksin hepatitis B. Sedangkan bakteri tumbuh di bioreaktor seperti vaksin Hib. 2. Antigen diisolasi dari sel-sel yang digunakan untuk membuat vaksin. 3. Vaksin dibuat dengan menambahkan adjuvant, stabilisator dan pengawet. Adjuvant meningkatkan respon imun antigen, sementara stabilisator meningkatkan daya hidup penyimpanan vaksin, sedangkan pengawet memungkinkan untuk penggunaan botol multi-dosis. Keamanan vaksin adalah aspek terpenting dalam pembuatan vaksin. Sebelum proses pembuatan, penelitian vaksin dilakukan secara bertahap melalui studi yang terperinci dan sistematik. Dibutuhkan waktu yanng cukup lama untuk mendapatkan vaksin yang benar-benar aman dan bermanfaat. Baca Ketua DPR Pertanyakan Pengawasan BPOM soal Vaksin Palsu Menurut buku Panduan Imunisasi Anak yang ditulis oleh Satgas Imunisasi PP IDAI, dibutuhkan waktu sekitar 15-20 tahun untuk membuat vaksin, terhitung sejak vaksin ditemukan di laboratorium hingga aman disuntikkan pada anak-anak. * *** Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos. Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook follow Twitter tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim x6Fak.
  • 84ohz4ac1n.pages.dev/411
  • 84ohz4ac1n.pages.dev/235
  • 84ohz4ac1n.pages.dev/224
  • 84ohz4ac1n.pages.dev/156
  • 84ohz4ac1n.pages.dev/58
  • 84ohz4ac1n.pages.dev/307
  • 84ohz4ac1n.pages.dev/347
  • 84ohz4ac1n.pages.dev/82
  • cara membuat vaksin ayam tradisional